Friday 10 May 2013

Asesmen Portofolio 
 
Pengembangan Portofolio Untuk Penilaian
  1. Latar Belakang
  • Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan
Pasal 22 ayat 1 menyatakan bahwa penilaian hasilPembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan Menengah menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.
  • Permendiknas No.41 Tahun 2007 Standar Proses
Lampiran IV tentang penilaian hasil pembelajaran menyatakan bahwa penilaian dilakukan secara Konsisten , sistematik, dan ter program dengan menggunakan tes dan nontes yang salah satunya adalah portofolio.
Guru belum terbiasa menggunakan portofolio untuk Penilaian karena belum memahami manfaat penilaian portofolio, prinsip, mekanisme dan prosedur,perangkat portofolio untuk penilaian , pengolahan dan pelaporan hasil.
  1. Tujuan
Memberikan acuan bagi guru dalam mengembangkan portofolio untuk penilaian sebagai salah satu alternatif penilaian pembelajaran atau penilaian pencapaian kompetensi siswa. Unsur yang terlibat yaitu Kepala Sekolah, Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sekolah, dan Guru/Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
  1. Pengertian dan Konsep
Penilaian Otentik merupakan usaha untuk mengukur atau memberikan penghargaan atas kemampuan seseorang yang benar-benar menggambarkan apa yang dikuasainya. Model Penilaian Berbasis Portofolio (Portofolio Based Assesment ) adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan wawasan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik yang bersumber dari catatan dokumentasi pengalaman belajarnya.
Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang peserta didik, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja yang ditentukan oleh guru atau oleh peserta didik bersama guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan oleh kurikulum
  • Jenis Karya Siswa :
  • Hasil proyek, penyelidikan atau praktik siswa
  • Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa
  • Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan
  • Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah
  • Laporan hasil penyelidikan
  • Penyelesaian soal – soal terbuka
  • Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas
  • Laporan kerja kelompok
  • Hasil Kerja siswa
  • Dll
  1. Langkah-langkah Penggunaan Portofolio :
  1. Menentukan maksud atau fokus portofolio
  2. Menentukan aspek isi yang dinilai
  3. Menentukan bentuk, susunan atau organisasi portofolio
  4. Menentukan penggunaan portofolio
  5. Menentukan cara menilai portofolio
  6. Menentukan bentuk atau penggunaan rubrik
  1. Bentuk Portofolio :
  1. Portofolio Proses ( Proses Oriented )
Adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan bagaimana perkembangan peserta didik dapat diamati dan dinilai dari waktu ke waktu
  1. Portofolio Produk (Product Oriented )
Adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan hasil terbaik yang telah dilakukan peserta didik , tanpa memperhatikan bagaimana proses untuk mencapai hasil itu terjadi.
Contoh : Lampiran 2 & 3 Juknis Pengembangan Portofolio untuk Penilaian
  1. Persiapan yang diperlukan oleh Guru:
  1. Menentukan maksud portofolio
  2. Menyesuaikan tugas dengan kurikulum
  3. Menentukan Indikasi
  4. Menentukan format portofolio
  5. Pembatasan Kuantitas
  6. Menentukan rubrik
  1. Contoh Portofolio
Contoh tugas untuk membuat portofolio “karya terbaik”. Kumpulkan dalam satu bundel, karya tulis kamu, untuk menunjukkan karya terbaik kamu dalam pembuatan puisi, laporan kunjungan ke objek wisata,artikel dalam majalah dinding.
Contoh tugas untuk membuat portofolio perkembangan atau kemajuan belajar. Tuliskanlah uraian tentang kemajuan kemampuanmu menulis cerita/makalah/laporan (salah satu), selama satu semester terakhir, dengan menceriterakan cara menulis draf awal, cara memperbaiki draf itu, kritikmu atau draf awalmu, dan penilaianmu atas kemajuan atau perkembangan kemampuanmu itu.
  1. Contoh Pedoman Penskoran
Pedoman Penskoran Hasil Penyelidikan
1. Bukti terjadinya proses berpikir.
  • Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi portofolio dan data dalam setiap satuan itu?
  • Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah, menganalisis, mencari pola, dsb?
  • Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk menafsirkan dan memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil penyelidikannya?
  • Apakah siswa telah menggunakan alat bantu lain dalam pemecahan masalah atau penyelidikannya?
[Besarnya skor sama dengan banyaknya indikator yang dipenuhi. Jadi, skor yang mungkin: 0, 1, 2, 3, 4]




Assesment Kinerja

1.1.   Pengertian
Assesment kinerja adalah suatu prosedur yang menggunakan berbagai bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi tentang apa dan sejauh mana yang telah dilakukan dalam suatu program. Pemantauan didasarkan pada kinerja (performance) yang ditunjukkan dalam menyelesaikan suatu tugas atau permasalahan yang diberikan. Hasil yang diperoleh merupakan suatu hasil dari unjuk kerja tersebut.
Assesment kinerja adalah penelusuran produk dalam proses. Artinya, hasil-hasil kerja yang ditunjukkan dalam proses pelaksanaan program itu digunakan sebagai basis untuk dilakukan suatu pemantauan mengenai perkembangan dari satu pencapaian program tersebut.
Secara sederhana asesmen ini menilai proses perolehan, penerapan pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukkan kemampuan peserta didik dalam proses maupun produk. (Brualdy, 1998) Dalam asesmen kinerja, evaluasi tidak dilakukan dengan menyuruh peserta didik menjawab atau memilih jawaban dari sederetan kemungkinan jawaban yang tersedia akan tetapi peserta didik diharuskan menjelaskan dengan kata-kata atau caranya sendiri yang dapat menunjukkan penguasaannya terhadap suatu hal atau peristiwa.
1.2.   Tujuan Assesment Kinerja
Performance assessment  bertujuan untuk mengetahui seberapa baik subyek belajar telah mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan sasaran pembelajaran yang telah ditentukan dan berfokus pada penilaian secara langsung yakni dalam arti langsung dari kinerja atau apa yang ditampilkan oleh peserta didik, berlangsung kontinyu, dengan mengkaitkannya  dengan berbagai permasalahan nyata yang dihadapi peserta didik.
1.3.   Komponen Assesment Kinerja
Terdapat tiga komponen utama dalam assesment kinerja, yaitu tugas kinerja, rubric performansi, dan cara penilaian.

1.      Tugas Kinerja (Performance Task)
Tugas kinerja adalah suatu tugas yang berisi topik, standar tugas, deskripsi tugas, dan kondisi penyelesaian tugas. Contoh Tugas dalam Pembuatan assesment kinerja dalam bidang TI adalah sebagai berikut.
Lakukanlah penelitian sederhana mengenai gangguan worm terhadap pengaruh kinerja komputer dan keruasakan system yang diakibatkannya, lakukan kegiatan dengan melakukan survei kepada beberapa user komputer yang sering mengalami gangguan terhadap worm . Anda dapat memilih satu atau semua faktor yang memungkinkan worm tersebut dapat menginfeksi komputer :
1.      Internet
2.      Media penyimpanan data
Tugas ini meliputi :
1.      Pengembangan rancangan penelitian (termasuk proposal sederhana)
2.      Pengembangan instrument yang diperlukan untuk mengumpulkan data
3.      Pengumpulan data
4.      Analisis data
5.      Penulisan laporan penelitian
6.      Penyampaian laporan secara lisan dalam suatu seminar kelas

2.      Rubrik Performansi (Performance Rubrics)
Rubrik performansi merupakan suatu rubrik yang berisi komponen-komponen suatu  performansi ideal, dan deskriptor dari setiap komponen tersebut. Rubrik adalah kunci penskoran yang menggambarkan berbagai tingkat kualitas kemampuan dari yang sempurna sampai yang kurang untuk menilai satu tugas, keterampilan, proyek, esai, laporan penelitian, atau kinerja spesifik. Contoh rubric berdasarkan tugas kinerja diatas adalah sebagai berikut.

FORMAT PENSKORAN
ASSESMENT KINERJA

IDENTITAS MAHASISWA
Nama Siswa                     :
No Absen                        :
Kelas                                :

TUGAS YANG DIBERIKAN
Judul Tugas                     :
Tugas ke                          :
Tgl/jangka waktu tugas   :

No
Standar
Skor/Skala
1.
Penggunann pengembangan rancangan penelitian yang tepat
      1      2      3      4
2.
Pemilihan instrument yang tepat diperlukan untuk mengumpulkan data
     1      2      3      4
3.
Metode pengumpulan data yang digunakan
     1      2      3      4
4.
Analisis data yang dilakukan
     1      2      3      4
5.
Kerapian penulisan laporan penelitian
     1      2      3      4
6.
Cara penyampaian laporan secara lisan
     1      2      3      4

Rubrik merupakan wujud assesment kinerja yang dapat diartikan sebagai kriteria penilaian yang bermanfaat membantu guru untuk menentukan tingkat ketercapaian kinerja yang diharapkan. Sebagai kriteria dan alat penskoran rubric terdiri dari senarai yaitu daftar kriteria yang diwujudkan dengan dimensi-dimensi kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai dengan tingkat yang paling buruk.



Holistik Rubrik
RUBRIK
Nama Siswa                  :                     
Kelas                              :
No. absen                      :
Mata Pelajaran             :
Materi                            : (Tugas makalah dan diskusi kelompok)

Skor
Deskripsi
4
Mengerjakan tugas dengan baik, informasi yang diberikan akurat dengan pemahaman yang utuh, masalah diuraikan dan dijawab dengan urut, singkat, langsung ke masalah yang diminta. Dalam diskusi mampu mengemukakan pendapat secara spontan tanpa ditunjuk, argument tepat, kalimat yang dikemukakan tidak bertele – tele dan tuntas. Penguasaan materi sangat baik.
3
Mengerjakan tugas dengan baik, informasi yang diberikan akurat dengan pemahaman yang utuh, masalah diuraikan dan dijawab dengan urut, singkat, langsung ke masalah yang diminta. Dalam diskusi kurang mampu mengemukakan pendapat secara spontan, argument kurang tepat, kalimat yang dikemukakan agak bertele – tele dan tidak tuntas. Penguasaan materi kurang.
2
Mengerjakan tugas kurang baik, informasi yang diberikan kurang akurat dengan pemahaman yang lemah, masalah dijawab tetapi tidak langsung ke masalah.  Kalimat dikemukakan agak bertele – tele dan tidak jelas.
1
Mengerjakan tugas kurang baik, informasi yang diberikan kurang akurat dengan pemahaman yang lemah, masalah tidak dijawab dan kalimat dikemukakan agak bertele – tele dan tidak jelas.

Tujuan Menggunakan Rubrik
Tujuan menggunakan rubrik adalah untuk memberikan umpan balik tentang kemajuan kerja siswa dan memberikan evaluasi yang rinci mengenai produk akhir.
Banyak ahli pendidikan percaya bahwa rubrik meningkatkan hasil akhir siswa dan oleh karena itu dapat meningkatkan belajarnya. Ketika para guru menilai makalah atau proyek dengan menggunakan rubrik, mereka dapat melihat dengan jelas dan juga mengukur kualitas produk siswa. Kalau para siswa sudah menerima rubrik sebelum memulai tugas, mereka memahami bagaimana kinerja mereka akan dievaluasi, dan mereka dapat menyiapkan untuk itu. Dengan mengembangkan kisi-kisi dan memberikannya kepada para siswa, guru memberikan panduan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas kerja mereka dan meningkatkan pengetahuan mereka. Sekali rubrik sudah dibuat, rubrik dapat digunakan untuk berbagai kegiatan. Rubrik tersebut dapat diubah sedikit dan digunakan untuk berbagai kegiatan berikutnya. Hal yang berubah adalah kompetensi siswa dan strategi pembelajaran guru. Oleh karena itu, guru tidak perlu membuat rubrik baru untuk setiap kegiatan.
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh bila guru menggunakan rubrik, diantaranya:
         Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memberikan focus, penekanan dan perhatian pada rincian tertentu sebagai model untuk siswa.
         Siswa mempunyai pedoman yang jelas mengenai apa yang diharapkan guru.
         Siswa dapat menggunakan rubrik sebagai alat untuk mengembangkan kemampuannya.
         Guru dapat menggunakan kembali rubrik tersebut untuk berbagai kegiatan berikutnya yang sejenis.

3.      Cara Penilaian (Scoring Guide)
Cara penilaian kinerja ada tiga, yaitu
a.      Holistic Scoring, yaitu pemberian skor berdasarkan impresi penilai secara umum terhadap kualitas performansi
b.      Analytic Scoring, yaitu pemberian skor terhadap aspek-aspek yang berkontribusi terhadap suatu performansi
c.       Primary Traits Scoring, yaitu pemberian skor berdasarkan beberapa unsur dominan dari suatu performansi.

1.4.   Kriteria Penilaian Assesment Kinerja
Untuk mengetahui apakah penilaian kinerja (performance assessment) dapat dianggap berkualitas atau tidak, terdapat tujuh kriteria yang perlu diperhatikan oleh evaluator. Ketujuh kriteria ini sebagaimana diungkap oleh Popham (1995) yaitu:
1.      Generability : apakah kinerja peserta tes (students performance) dalam melakukan tugas yang diberikan tersebut sudah memadai untuk digeneralisasikan kepada tugas-tugas lain? Semakin dapat digeneralisasikan tugas-tugas yang diberikan dalam rangka penilaian keterampilan atau penilaian kinerja (performance assessment) tersebut, dalam artian semakin dapat dibandingkan dengan tugas yang lainnya maka semakin baik tugas tersebut. Hal ini terutama dalam kondisi bila peserta tes diberikan tugas-tugas dalam penilaian keterampilan (performance assessment) yang berlainan.
2.      Authenticity: apakah tugas yang diberikan tersebut sudah serupa dengan apa yang sering dihadapinya dalam praktek kehidupan sehari-hari?
3.      Multiple foci: apakah tugas yang diberikan kepada peserta tes sudah mengukur lebih dari satu kemampuan-kemampuan yang diinginkan (more than one instructional outcomes)?
4.      Teachability: apakah tugas yang diberikan merupakan tugas yang hasilnya semakin baik karena adanya usaha mengajar guru di kelas? Jadi tugas yang diberikan dalam penilaian keterampilan atau penilaian kinerja (performance assessment) adalah tugas-tugas yang relevan dengan yang dapat diajarkan guru di dalam kelas.
5.      Fairness: apakah tugas yang diberikan sudah adil (fair) untuk semua peserta tes. Jadi tugas-tugas tersebut harus sudah dipikirkan tidak ”bias” untuk semua kelompok jenis kelamin, suku bangsa, agama, atau status sosial ekonomi.
6.      Feasibility: apakah tugas-tugas yang diberikan dalam penilaian keterampilan atau penilaian kinerja (performance assessment) memang relevan untuk dapat dilaksanakan mengingat faktor-faktor seperti biaya, ruangan (tempat), waktu, atau peralatannya?
7.      Scorability: apakah tugas yang diberikan nanti dapat diskor dengan akurat dan reliabel? Karena memang salah satu yang sensitif dari penilaian keterampilan atau penilaian kinerja (performance assessment) adalah penskorannya.


FORMAT PENSKORAN
ASSESMENT KINERJA

IDENTITAS MAHASISWA
Nama Siswa                     :
No Absen                        :
Kelas                                :

TUGAS YANG DIBERIKAN
Judul Tugas                     :
Tugas ke                          :
Tgl/jangka waktu tugas   :
No
Standar
Skor/Skala
1.
Penggunann pengembangan rancangan penelitian yang tepat
      1      2      3      4
2.
Pemilihan instrument yang tepat diperlukan untuk mengumpulkan data
     1      2      3      4
3.
Metode pengumpulan data yang digunakan
     1      2      3      4
4.
Analisis data yang dilakukan
     1      2      3      4
5.
Kerapian penulisan laporan penelitian
     1      2      3      4
6.
Cara penyampaian laporan secara lisan
     1      2      3      4


Holistik Rubrik
RUBRIK
Nama Siswa                  :                     
Kelas                              :
No. absen                      :
Mata Pelajaran             :
Materi                            : (Tugas makalah dan diskusi kelompok)
Skor
Deskripsi
4
Mengerjakan tugas dengan baik, informasi yang diberikan akurat dengan pemahaman yang utuh, masalah diuraikan dan dijawab dengan urut, singkat, langsung ke masalah yang diminta. Dalam diskusi mampu mengemukakan pendapat secara spontan tanpa ditunjuk, argument tepat, kalimat yang dikemukakan tidak bertele – tele dan tuntas. Penguasaan materi sangat baik.
3
Mengerjakan tugas dengan baik, informasi yang diberikan akurat dengan pemahaman yang utuh, masalah diuraikan dan dijawab dengan urut, singkat, langsung ke masalah yang diminta. Dalam diskusi kurang mampu mengemukakan pendapat secara spontan, argument kurang tepat, kalimat yang dikemukakan agak bertele – tele dan tidak tuntas. Penguasaan materi kurang.
2
Mengerjakan tugas kurang baik, informasi yang diberikan kurang akurat dengan pemahaman yang lemah, masalah dijawab tetapi tidak langsung ke masalah.  Kalimat dikemukakan agak bertele – tele dan tidak jelas.
1
Mengerjakan tugas kurang baik, informasi yang diberikan kurang akurat dengan pemahaman yang lemah, masalah tidak dijawab dan kalimat dikemukakan agak bertele – tele dan tidak jelas.


BAHAN AJAR


  1. Pengertian bahan ajar
adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Sedangkan menurut Pannen (1995) Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sisitematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Bahan ajar dapat dibedakan menjadi empat:
  1. Fakta, siswa diminta untuk mengingat suatu obyek, symbol atau pristiwa.
  2. Konsep, siswa diminta untuk menyatakan suatu definisi, menuliskan cirri khas tertentu, mengklasifikasikan beberapa contoh sesuatu dengan suatu definisi.
  3. Prosedur, siswa diminta untuk menjelaskan langkah- langkah, prosedur scara urut, atau memecahakn suatu masalah atau membuat sesuatu.
  4. Prinsip, siswa diminta untuk mengemukakan hubungan antara beberapa konsep atau menerangkan keadaan ataupun hasil hubungan antara berbagai macam konsep.

  1. manfaat bahan ajar bagi guru adalah:
  1. Efesiensi waktu dalam proses pembelajaran.
  2. Mengubah peran guru dari pengajar menjadi fasilitator.
  3. Meningkatakan peroses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif.
  1. manfaat bahan ajar bagi siswa adalah:
a. Siswa dapat belajar mandiri.
b. Siswa dapat belajar sesuai dengan yang dikehendaki.
c. Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya.
  1. Manfaat bahan ajar dalam pembelajaran individual dan kelompokan
Metode pembelajaran individual lebih menekankan pada aktivitas siswa dibanding guru, sehingga siswa dapat memahami dan menguasai materi secara mandiri. Metode ini dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa secara individual dengan berbagai macam ragam dan perbedaan dalam kecepatan pembelajaran. Manfaatnya lebih bersifat sebagai bahan utama dan sangat menentukan dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan bahan ajar individual atau mandiri ini hanya berisi informasi dan pengetahuan tentang materi- materi yang harus dipelajari dan dikuasai siswa, lebih dari itu harus tersusun dengan baik sehingga mampu mengontrol dan mengawasi kegiatan belajar siswa.
Sedangkan manfaat bahan ajar dalam pembelaaran kelompk adalah sebagai bahan pendukung atau suplemen dari bahan belajar utama dan seharusnya dirancang dan disusun sedemikian rupa sehingga mampu menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Metode pembelajaran kelompok diletakkan pada pendekatan. dan teknik yang dirancang khusus dan bahan belajarnya. Sehingga minim sekali membutuhkan bahan ajar dalam bentuk tertulis.



Thursday 25 April 2013

KATA KERJA OPERASIONAL


KATA KERJA OPERASIONAL :A.    TUJUAN PENDIDIKAN DLM 3 TINGKATAN:
1.      Tujuan umum pendidikan.
2.      Tujuan yang didasarkan atas tingkah laku.
3.      Tujuan yang lebih jelas yang dirumuskan secara operasional.
 B.     DEFINISI TAKSONOMI:
“Berhasil tidaknya pendidikan dalam bentuk tingkah laku baik dalam kegiatan menganalisis atau mengklasifikasikan sebuah pandangan yang berkaitan dengan kegiatan pendidiakn sehari-hari” C.     TAKSONOMI BLOOM
Taksonomi Bloom pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.                                  I.            Ranah Kognitif
Indikator kognitif proses merupakan perilaku (behavior) siswa yang diharapkan muncul setelah melakukan serangkaian kegiatan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Perilaku ini sejalan dengan keterampilan proses sains, tetapi yang karakteristiknya untuk mengembangkan kemampuan berfikir siswa. Indikator kognitif produk berkaitan dengan perilaku siswa yang diharapkan tumbuh untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Indikator kognitif produk disusun dengan menggunakan kata kerja operasional (terlampir) aspek kognitif. Obyek dari indicator adalah produk IPA misalnya konsep, hukum, kaidah dll.1. Pengetahuan (C1) : Mengutip, Menyebutkan, Menjelaskan, Menggambar, Membilang, Mengidentifikasi, Mendaftar, Menunjukkan, Memberi label, Memberi indeks, Memasangkan, Menamai, Menandai, Membaca, Menyadari, Menghafal, Meniru, Mencatat, Mengulang, Mereproduksi, Meninjau, Memilih, Menyatakan, Mempelajari, Mentabulasi, Memberi kode, Menelusuri, Menulis.
2. Pemahaman (C2) : Memperkirakan, Menjelaskan, Mengkategorikan, Mencirikan, Merinci, Mengasosiasikan, Membandingkan, Menghitung, Mengkontraskan, Mengubah, Mempertahankan, Menguraikan, Menjalin, Membedakan, Mendiskusikan, Menggali, Mencontohkan, Menerangkan, Mengemukakan, Mempolakan, Memperluas, Menyimpulkan, Meramalkan, Merangkum, Menjabarkan.
3. Penerapan (C3) : Menugaskan, Mengurutkan, Menerapkan, Menyesuaikan, Mengkalkulasi, Memodifikasi, Mengklasifikasi, Menghitung, Membangun , Membiasakan, Mencegah, Menentukan, Menggambarkan, Menggunakan, Menilai, Melatih, Menggali, Mengemukakan, Mengadaptasi, Menyelidiki, Mengoperasikan, Mempersoalkan, Mengkonsepkan, Melaksanakan, Meramalkan, Memproduksi, Memproses, Mengaitkan, Menyusun, Mensimulasikan, Memecahkan, Melakukan, Mentabulasi, Memproses, Meramalkan.
4. Analisis (C4) : Menganalisis, Mengaudit, Memecahkan, Menegaskan, Mendeteksi, Mendiagnosis, Menyeleksi, Merinci, Menominasikan, Mendiagramkan, Megkorelasikan, Merasionalkan, Menguji, Mencerahkan, Menjelajah, Membagankan, Menyimpulkan, Menemukan, Menelaah, Memaksimalkan, Memerintahkan, Mengedit, Mengaitkan, Memilih, Mengukur, Melatih, Mentransfer.
5. Sintesis (C5) :  Mengabstraksi, Mengatur, Menganimasi, Mengumpulkan, Mengkategorikan, Mengkode, Mengombinasikan, Menyusun, Mengarang, Membangun, Menanggulangi, Menghubungkan, Menciptakan, Mengkreasikan, Mengoreksi, Merancang, Merencanakan, Mendikte, Meningkatkan, Memperjelas, Memfasilitasi, Membentuk, Merumuskan, Menggeneralisasi, Menggabungkan, Memadukan, Membatas, Mereparasi, Menampilkan, Menyiapkan Memproduksi, Merangkum, Merekonstruksi.
6. Penerapan (C6) : Membandingkan, Menyimpulkan, Menilai, Mengarahkan, Mengkritik, Menimbang, Memutuskan, Memisahkan, Memprediksi, Memperjelas, Menugaskan, Menafsirkan, Mempertahankan, Memerinci, Mengukur, Merangkum, Membuktikan, Memvalidasi, Mengetes, Mendukung, Memilih, Memproyeksikan.
                              II.            Ranah Afektif
Indikator afektif merupakan sikap yang diharapkan saat dan setelah siswa melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran IPA, indicator afektif berkaitan dengan salah satu hakekat IPA yaitu sikap ilmiah. Oleh karena itu, indicator afektif disusun dengan menggunakan kata kerja operasional dengan objek sikap ilmiah. Beberapa contoh sikap ilmiah adalah: berlaku jujur, peduli, tanggungjawab dll. Selain itu, indicator Afektif juga perlu memunculkan keterampilan social misalnya: bertanya, menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi dll.1.      Menerima       : Memilih, Mempertanyakan, Mengikuti, Memberi, Menganut, Mematuhi, Meminati.
2.      Menanggapi   : Menjawab, Membantu, Mengajukan, Mengompromika, Menyenangi, Menyambut, Mendukung, Menyetujui, Menampilkan, Melaporkan, Memilih, Mengatakan, Memilah, Menolak.
3.      Menilai           : Mengasumsikan, Meyakini, Melengkapi, Meyakinkan, Memperjelas, Memprakarsai, Mengimani, Mengundang, Menggabungkan, Mengusulkan, Menekankan, Menyumbang.
4.      Mengelola       : Menganut, Mengubah, Menata, Mengklasifikasikan, Mengombinasikan, Mempertahankan, Membangun, Membentuk pendapat, Memadukan, Mengelola, Menegosiasi, Merembuk.
5.      Menghayati    : Mengubah perilaku, Berakhlak mulia, Mempengaruhi, Mendengarkan, Mengkualifikasi, Melayani, Menunjukkan, Membuktikan, Memecahkan.
                            III.            Ranah Psikomotor
 Indikator psikomotorik merupakan perilaku (behavior) siswa yang diharapkan tampak setelah siswa mengikuti pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Selama proses pembelajaran IPA, diperlukan kegiatan yang berkaitan dengan percobaan, penemuan atau pembuktian konsep. Kegiatan ini melibatkan aktivitas fisik, misalnya merangkai, mengukur, membuat, dll.    1. Menirukan (P1)                 : Mengaktifkan, Menyesuaikan, Menggabungkan, Melamar, Mengatur, Mengumpulkan, Menimbang, Memperkecil, Membangun, Mengubah, Membersihkan, Memposisikan, Mengonstruksi.
2. Memanipulasi (P2)            : Mengoreksi, Mendemonstrasikan, Merancang, Memilah, Melatih, Memperbaiki, Mengidentifikasikan, Mengisi, Menempatkan, Membuat, Memanipulasi, Mereparasi, Mencampur.
3. Pengalamiahan (P3)          : Mengalihkan, Menggantikan, Memutar, Mengirim, Memindahkan, Mendorong, Menarik, Memproduksi, Mencampur, Mengoperasikan, Mengemas, Membungkus.
4. Artikulasi (P4)                   : Mengalihkan, Mempertajam, Membentuk, Memadankan, Menggunakan, Memulai, Menyetir, Menjeniskan, Menempel, Menseketsa, Melonggarkan, Menimbang.
                          
RANAH KOGNITIF
Pengetahuan
Pemahaman
Penerapan
Analisis
Sintesis
Penilaian
C1
C2
C3
C4
C5
C6
Mengutip
Memperkirakan
Menugaskan
Menganalisis
Mengabstraksi
Membandingkan
Menyebutkan
Menjelaskan
Mengurutkan
Mengaudit
Mengatur
Menyimpulkan
Menjelaskan
Mengkategorikan
Menentukan
Memecahkan
Menganimasi
Menilai
Menggambar
Mencirikan
Menerapkan
Menegaskan
Mengumpulkan
Mengarahkan
Membilang
Merinci
Menyesuaikan
Mendeteksi
Mengkategorikan
Mengkritik
Mengidentifikasi
Mengasosiasikan
Mengkalkulasi
Mendiagnosis
Mengkode
Menimbang
Mendaftar
Membandingkan
Memodifikasi
Menyeleksi
Mengombinasikan
Memutuskan
Menunjukkan
Menghitung
Mengklasifikasi
Merinci
Menyusun
Memisahkan
Memberi label
Mengkontraskan
Menghitung
Menominasikan
Mengarang
Memprediksi
Memberi indeks
Mengubah
Membangun
Mendiagramkan
Membangun
Memperjelas
Memasangkan
Mempertahankan
Membiasakan
Megkorelasikan
Menanggulangi
Menugaskan
Menamai
Menguraikan
Mencegah
Merasionalkan
Menghubungkan
Menafsirkan
Menandai
Menjalin
Menentukan
Menguji
Menciptakan
Mempertahankan
Membaca
Membedakan
Menggambarkan
Mencerahkan
Mengkreasikan
Memerinci
Menyadari
Mendiskusikan
Menggunakan
Menjelajah
Mengoreksi
Mengukur
Menghafal
Menggali
Menilai
Membagankan
Merancang
Merangkum
Meniru
Mencontohkan
Melatih
Menyimpulkan
Merencanakan
Membuktikan
Mencatat
Menerangkan
Menggali
Menemukan
Mendikte
Memvalidasi
Mengulang
Mengemukakan
Mengemukakan
Menelaah
Meningkatkan
Mengetes
Mereproduksi
Mempolakan
Mengadaptasi
Memaksimalkan
Memperjelas
Mendukung
Meninjau
Memperluas
Menyelidiki
Memerintahkan
Memfasilitasi
Memilih
Memilih
Menyimpulkan
Mengoperasikan
Mengedit
Membentuk
Memproyeksikan
Menyatakan
Meramalkan
Mempersoalkan
Mengaitkan
Merumuskan

Mempelajari
Merangkum
Mengkonsepkan
Memilih
Menggeneralisasi

Mentabulasi
Menjabarkan
Melaksanakan
Mengukur
Menggabungkan

Memberi kode

Meramalkan
Melatih
Memadukan

Menelusuri

Memproduksi
Mentransfer
Membatas

Menulis

Memproses

Mereparasi



Mengaitkan

Menampilkan



Menyusun

Menyiapkan



Mensimulasikan

Memproduksi



Memecahkan

Merangkum



Melakukan

Merekonstruksi



Mentabulasi





Memproses





Meramalkan



 Ranah Afektif
Menerima
Menanggapi
Menilai
Mengelola
Mengkhayati
A1
A2
A3
A4
A5
Memilih
Menjawab
Mengasumsikan
Menganut
Mengubah perilaku
Mempertanyakan
Membantu
Meyakini
Mengubah
Berakhlak mulia
Mengikuti
Mengajukan
Melengkapi
Menata
Mempengaruhi
Memberi
Mengompromikan
Meyakinkan
Mengklasifikasikan
Mendengarkan
Menganut
Menyenangi
Memperjelas
Mengombinasikan
Mengkualifikasi
Mematuhi
Menyambut
Memprakarsai
Mempertahankan
Melayani
Meminati
Mendukung
Mengimani
Membangun
Menunjukkan

Menyetujui
Mengundang
Membentuk
Membuktikan

Menampilkan
Menggabungkan
pendapat
Memecahkan

Melaporkan
Mengusulkan
Memadukan


Memilih
Menekankan
Mengelola


Mengatakan
Menyumbang
Menegosiasi


Memilah

Merembuk


Menolak



 Ranah Psikomotorik
Menirukan
Memanipulasi
Pengalamiahan
Artikulasi
P1
P2
P3
P4
Mengaktifkan
Mengoreksi
Mengalihkan
Mengalihkan
Menyesuaikan
Mendemonstrasikan
Menggantikan
Mempertajam
Menggabungkan
Merancang
Memutar
Membentuk
Melamar
Memilah
Mengirim
Memadankan
Mengatur
Melatih
Memindahkan
Menggunakan
Mengumpulkan
Memperbaiki
Mendorong
Memulai
Menimbang
Mengidentifikasikan
Menarik
Menyetir
Memperkecil
Mengisi
Memproduksi
Menjeniskan
Membangun
Menempatkan
Mencampur
Menempel
Mengubah
Membuat
Mengoperasikan
Menseketsa
Membersihkan
Memanipulasi
Mengemas
Melonggarkan
Memposisikan
Mereparasi
Membungkus
Menimbang
Mengonstruksi
Mencampur